Pada
blog ini akan dijelaskan mengenai derivative dari morfin. Morfin memiliki
beberapa turunan. Adapun struktur dari morfin tersebut adalah.
Ada
beberapa karakteristik yang dimiliki oleh gugus gugus fungsi yang menyusun
morfin. Karaketristik yang dimiliki oleh gugus-gugus tersebut dapat
mempengaruhi derivative dari morfin. Setiap gugus fungsi yang menyusun morfin
memiliki karakteristik masing-masing, yaitu:
1.
Jika gugus hidroksil fenol di eterifikasi
dan diesterifikasi maka akan menyebabkan aktivitas analgesik menurun.
2.
Jika gugus hidroksil alkohol digantikan
oleh halogen atau hidrogen dapat membuat aktivitas analgesik meningkat
3.
Jika posisi jembatan eter pada atom
karbon no 4 dan atom karbon no 5 dipecah maka akan menyebakan aktivitas
analgesik menurun.
4.
Jika cincin dari piperidin dibuka, akan
membuat aktivitas analgesik juga menurun.
Ada beberapa
substituen dan hasilnya apabila beberapa gugus pada morfin digantikan:
adapun beberapa derivate dari morfin adalah
dari derivat derivat diatas, ada beberapa karakteristik tertentu dari derivate derivat morfin tersebut yaitu:
1. Pada gambar nomor 1 jika gugus R digantikan oleh CH3 maka senyawa tersebut menjadi codeine. Codein merupakan hasil metilasi gugus OH fenol morfin. codein memiliki fungsi untuk meredakan nyeri ringan. namun dalam situasi tertentu, ia dapat berfungsi sebagai obat batuk.
2. Pada gambar nomor 2 jika gugus R diganti oleh H maka senyawa tersebut bernama oripavine. Oripavine memiliki fungsi untuk membuat opiud sintetik dan semi sintetik.
3. Pada gambar nomor 2 jika gugus R diganti oleh CH3 maka senyawa tersebut bernama thebanine. Thebanin memiliki fungsi yang sama dengan oripavine yaitu untuk membuat opiud sinteteik dan semi sintetik.
4. Pada gambar nomor 3 jika gugus R diganti oleh H maka senyawa tersebut bernama Oxymorphone. Dan apabila jika gugus R diganti oleh CH3 maka senyawa tersebut bernama Oxycodone. Oxymorphone dan Oxcycodone memiliki fungsi untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.
5. Pada gambar nomor 4 jika gugus R digantikan oleh H maka senyawa tersebut bernama Hydromorphone dan apabila gugus R digantikan oleh CH3 maka senyawa tersebut Hydrocodone. Hydromorphone memiliki fungsi sebagai pereda nyeri yang sedang sampai berat sedangkan Hydrocodone memiliki fungsi sebagai pereda nyeri yang parah.
PERMASALAHAN
1. Mengapa morfin dapat bersifat analgesik? Bagaimana anda dapat menjelaskannya ditinjau berdasarkan strukturnya?
2. Mengapa kelarutan morfin terhadap air dan eter sangat kecil. Tetapi kelarutannya didalam hidroksida, logam alkalj dan alkali tanah sangat tinggi?
3. Bagaimana pengaruhnya apabila morfin disimpan dalam larutan asam kuat?
dari derivat derivat diatas, ada beberapa karakteristik tertentu dari derivate derivat morfin tersebut yaitu:
1. Pada gambar nomor 1 jika gugus R digantikan oleh CH3 maka senyawa tersebut menjadi codeine. Codein merupakan hasil metilasi gugus OH fenol morfin. codein memiliki fungsi untuk meredakan nyeri ringan. namun dalam situasi tertentu, ia dapat berfungsi sebagai obat batuk.
2. Pada gambar nomor 2 jika gugus R diganti oleh H maka senyawa tersebut bernama oripavine. Oripavine memiliki fungsi untuk membuat opiud sintetik dan semi sintetik.
3. Pada gambar nomor 2 jika gugus R diganti oleh CH3 maka senyawa tersebut bernama thebanine. Thebanin memiliki fungsi yang sama dengan oripavine yaitu untuk membuat opiud sinteteik dan semi sintetik.
4. Pada gambar nomor 3 jika gugus R diganti oleh H maka senyawa tersebut bernama Oxymorphone. Dan apabila jika gugus R diganti oleh CH3 maka senyawa tersebut bernama Oxycodone. Oxymorphone dan Oxcycodone memiliki fungsi untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.
5. Pada gambar nomor 4 jika gugus R digantikan oleh H maka senyawa tersebut bernama Hydromorphone dan apabila gugus R digantikan oleh CH3 maka senyawa tersebut Hydrocodone. Hydromorphone memiliki fungsi sebagai pereda nyeri yang sedang sampai berat sedangkan Hydrocodone memiliki fungsi sebagai pereda nyeri yang parah.
PERMASALAHAN
1. Mengapa morfin dapat bersifat analgesik? Bagaimana anda dapat menjelaskannya ditinjau berdasarkan strukturnya?
2. Mengapa kelarutan morfin terhadap air dan eter sangat kecil. Tetapi kelarutannya didalam hidroksida, logam alkalj dan alkali tanah sangat tinggi?
3. Bagaimana pengaruhnya apabila morfin disimpan dalam larutan asam kuat?
Hai anges
ReplyDeleteSaya akan menjawb permasalahan no 2
Menurut saya karena dalam senyawa morfin terdapat gugus fenolat. Gugus inilah yang menyebabkan senyawa tersebut sukar larut dalam air dan eter.
Semoga membantu :)
3. Ketika morfin disimpan dalam bentuk asam kuat maka morfin akan tersintesis menjadi apomorfin. Sifat dari apomorfin ini akan mudah teroksidasi menjadi turunan aril kinon tersebut adalah hijau tua.
ReplyDelete1.) karena morfin memiliki struktur bidang datar yang mengikat cincin aromatic obat melalui ikatan van der waals.
ReplyDelete