Saturday, October 19, 2019

Karakterisasi Senyawa Organik Bahan Alam



Dalam pertemuan ini akan dibahas mengenai karakteristik dari senyawa senyawa organik bahan alam. Sebelumnya akan dijelaskan dulu mengenai senyawa organik bahan alam. Senyawa organik bahan alam merupakan golongan senyawa yang memilki struktur yang sangat beraneka ragam dan memilki ciri khas yang berbeda beda sesuai dengan organismenya. Bidang ilmu yang mempelajari mengenai komposisi-komposisi dari kimia bahan alam yang terdapat didalam tumbuh tumbuhan dinamakan fitokimia.
Senyawa senyawa fitokimia diperoleh dari berbagai bagian tumbuhan seperti daun, bunga, batang, kulit batang, biji dan akar tumbuhan. Senyawa senyawa bahan alam digolongkan kedalam metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu 1) alkaloid 2) terpenoid dan steroid 3) fenilproanoid 4) poliketida dan asam lemak 5) beberapa asam amino dan peptide khusus dan 6) beberapa karbohidrat.

Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa yang mengandung nitrogen. Beberapa diantaranya dapat digunakan dalam dunia farmasi dan diguanakan sebagai obat. Alkaloid terbagi menjadi 2, yaitu alkaloid sejati yaitu alkaloid yang memiliki cincin heterosiklik dan protoalkaloid alkaloid yang tidak memiliki cincin heterosiklik.







Morfin merupakan salah satu jenis dari alkaloid. Morfin ini tergolong kedalam analgesik. Analgesik artinya adalah pereda nyeri. Morfin dapat ditemukan dalam tumbuhan opium. Morfin ini dapat memberikan efek candu pada penggunanya. Dalam tumbuhan opium kadar morfin ini sekitar 10%.
Ternyata dalam beberapa kasus morfin ini tidak dapat bekerja, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya seperti:
1.      Toleransi opioid: tidak merespon senyawa opioid karena terlalu sering menggunakannya.
2.      Pseudo opioid resistants pain: ketika memberikan senyawa tersebut dosisnya masih kurang.
3.      Overmhorphinization: kelebihan morfin yang menyebabkan kesakitan.



Morfin mempunyai amin tersier, memiliki sifat basa dengan pkA=8,1.
Bagian aromatik dari morfin sebagai ikatan Van Der Waals.
Bagian cincin amin memiliki ionik.
1.      Gugus Fenolik OH.
Jika gugus OH dari morfin dimetilasi akan membuat aktivitas analgesik akan menurun.
2.      Gugus Alkohol.
Jika gugus alkohol dihilangkan maka efek analgesiknya tidak akan menurun malah terkadang akan membuat efek yang berlawan.
3.      Ikatan Rangkap C7 dan C8
Jika ikatan rangkap pada atom C nomor 7 dan atom C nomor 8 dihidrogenasi bisa memberikan efek yang sama bahkan lebih tinggi daripada morfin. Namun dalam dihdromorfin menunjukkan bahwa ikatan rangkap tidak penting untuk analgesik.
4.      Cincin aromatik.
Jika cincin aromatik tidak ada dalam susunan morfin maka tidak akan dapat menghasilkan aktivitas analgesik.






Permasalahan:
1. Dalam blog dijelaskan bahwa morfin merupakan alkaloid yg analgesi. Analgesik artinya dapat digunakan untuk pereda nyeri. Coba anda jelaskan bagaimana mprfin bekerja didalam tubuh ketika ia meredakan nyeri?
2. pada lumut, senyawa yang ditemukan adalah fenolik dan terpenoid. yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan senyawa terpenoid yang terdapat dalam lumut?
3. seperti yang telah dijelaskan di blog, kolestrol merupakan senyawa steroid yang banyak ditemukan pada manusia. pada dasarnya, batas aman kolestrol yang terdapat dalam tubuh berkisar antara 200-22-mg/dL. Bagaimana efeknya apabila kolestrol dalam darah mengalami peningkatan jumlah?

3 comments:

  1. Hai anges perkenalkan nama saya ira A1C117010 akan mencoba menjawab permasalahan no 1. Menurut saya morfin bekerja dengan langsung bekerja pada sistem syaraf pusat. Ketika ia bekerja langsung pada sistem syaraf pusat maka ia akan menghilangkan nyeri yg terjadi pada tubuh manusia. Semoga membantu

    ReplyDelete
  2. Saya Ariyansyah
    NIM A1C117050
    Saya akan mencoba membantu pertanyaan no 3

    meningkatanya kadar kolestrol tentu sangat berbahaya bagi kehiduoan manusia. Ketika kolestrol dalam darah meningkat, maka pembuluh darah yang ada dalam jantung tentu akan menyempit. Akibatnya hal tersebut akan menyebabkan shatu penyakit jantung koroner. Dan iti sangatlah berbahaya.

    ReplyDelete
  3. Saya Siti May Saroh dengan NIM A1C117048 akan mencoba menjawab permasalahan no 2. senyawa terpenoid ini bisa kita lakukan dengan cara ekstraksi. nah ekstraksi itu sendiri yaitu salah satu pemisahan antara 2 komponen yang dilakukan dengan menggunakan dua pelarut dimana kedua pelarut ini tidak bisa saling bercampur. semoga membantu :)

    ReplyDelete