Dalam pertemuan ini
akan dibahas mengenai karakteristik dari senyawa senyawa organik bahan alam.
Sebelumnya akan dijelaskan dulu mengenai senyawa organik bahan alam. Senyawa
organik bahan alam merupakan golongan senyawa yang memilki struktur yang sangat
beraneka ragam dan memilki ciri khas yang berbeda beda sesuai dengan
organismenya. Bidang ilmu yang mempelajari mengenai komposisi-komposisi dari
kimia bahan alam yang terdapat didalam tumbuh tumbuhan dinamakan fitokimia.
Senyawa senyawa
fitokimia diperoleh dari berbagai bagian tumbuhan seperti daun, bunga, batang,
kulit batang, biji dan akar tumbuhan. Senyawa senyawa bahan alam digolongkan kedalam
metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder ini dapat dikelompokkan menjadi
beberapa golongan yaitu 1) alkaloid 2) terpenoid dan steroid 3) fenilproanoid
4) poliketida dan asam lemak 5) beberapa asam amino dan peptide khusus dan 6)
beberapa karbohidrat.
Alkaloid
Alkaloid
merupakan senyawa yang mengandung nitrogen. Beberapa diantaranya dapat
digunakan dalam dunia farmasi dan diguanakan sebagai obat. Alkaloid terbagi
menjadi 2, yaitu alkaloid sejati yaitu alkaloid yang memiliki cincin
heterosiklik dan protoalkaloid alkaloid yang tidak memiliki cincin
heterosiklik.
Morfin merupakan salah
satu jenis dari alkaloid. Morfin ini tergolong kedalam analgesik. Analgesik artinya
adalah pereda nyeri. Morfin dapat ditemukan dalam tumbuhan opium. Morfin ini
dapat memberikan efek candu pada penggunanya. Dalam tumbuhan opium kadar morfin
ini sekitar 10%.
Ternyata dalam beberapa
kasus morfin ini tidak dapat bekerja, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya seperti:
1. Toleransi
opioid: tidak merespon senyawa opioid karena terlalu sering menggunakannya.
2. Pseudo
opioid resistants pain: ketika memberikan senyawa tersebut dosisnya masih kurang.
3. Overmhorphinization:
kelebihan morfin yang menyebabkan kesakitan.
Morfin mempunyai amin tersier, memiliki
sifat basa dengan pkA=8,1.
Bagian aromatik dari morfin sebagai
ikatan Van Der Waals.
Bagian cincin amin memiliki ionik.
1.
Gugus Fenolik OH.
Jika
gugus OH dari morfin dimetilasi akan membuat aktivitas analgesik akan menurun.
2.
Gugus Alkohol.
Jika gugus
alkohol dihilangkan maka efek analgesiknya tidak akan menurun malah terkadang
akan membuat efek yang berlawan.
3.
Ikatan Rangkap C7 dan C8
Jika ikatan
rangkap pada atom C nomor 7 dan atom C nomor 8 dihidrogenasi bisa memberikan
efek yang sama bahkan lebih tinggi daripada morfin. Namun dalam dihdromorfin
menunjukkan bahwa ikatan rangkap tidak penting untuk analgesik.
4.
Cincin aromatik.
Jika cincin
aromatik tidak ada dalam susunan morfin maka tidak akan dapat menghasilkan aktivitas
analgesik.
Permasalahan:
1. Dalam blog dijelaskan bahwa morfin merupakan alkaloid yg analgesi. Analgesik artinya dapat digunakan untuk pereda nyeri. Coba anda jelaskan bagaimana mprfin bekerja didalam tubuh ketika ia meredakan nyeri?
2. pada lumut, senyawa yang ditemukan adalah fenolik dan terpenoid. yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan senyawa terpenoid yang terdapat dalam lumut?
3. seperti yang telah dijelaskan di blog, kolestrol merupakan senyawa steroid yang banyak ditemukan pada manusia. pada dasarnya, batas aman kolestrol yang terdapat dalam tubuh berkisar antara 200-22-mg/dL. Bagaimana efeknya apabila kolestrol dalam darah mengalami peningkatan jumlah?
Hai anges perkenalkan nama saya ira A1C117010 akan mencoba menjawab permasalahan no 1. Menurut saya morfin bekerja dengan langsung bekerja pada sistem syaraf pusat. Ketika ia bekerja langsung pada sistem syaraf pusat maka ia akan menghilangkan nyeri yg terjadi pada tubuh manusia. Semoga membantu
ReplyDeleteSaya Ariyansyah
ReplyDeleteNIM A1C117050
Saya akan mencoba membantu pertanyaan no 3
meningkatanya kadar kolestrol tentu sangat berbahaya bagi kehiduoan manusia. Ketika kolestrol dalam darah meningkat, maka pembuluh darah yang ada dalam jantung tentu akan menyempit. Akibatnya hal tersebut akan menyebabkan shatu penyakit jantung koroner. Dan iti sangatlah berbahaya.
Saya Siti May Saroh dengan NIM A1C117048 akan mencoba menjawab permasalahan no 2. senyawa terpenoid ini bisa kita lakukan dengan cara ekstraksi. nah ekstraksi itu sendiri yaitu salah satu pemisahan antara 2 komponen yang dilakukan dengan menggunakan dua pelarut dimana kedua pelarut ini tidak bisa saling bercampur. semoga membantu :)
ReplyDelete