Wednesday, October 30, 2019
Wednesday, October 23, 2019
Karakterisasi Senyawa Organik Bahan Alam (derivative morfin)
Pada
blog ini akan dijelaskan mengenai derivative dari morfin. Morfin memiliki
beberapa turunan. Adapun struktur dari morfin tersebut adalah.
Ada
beberapa karakteristik yang dimiliki oleh gugus gugus fungsi yang menyusun
morfin. Karaketristik yang dimiliki oleh gugus-gugus tersebut dapat
mempengaruhi derivative dari morfin. Setiap gugus fungsi yang menyusun morfin
memiliki karakteristik masing-masing, yaitu:
1.
Jika gugus hidroksil fenol di eterifikasi
dan diesterifikasi maka akan menyebabkan aktivitas analgesik menurun.
2.
Jika gugus hidroksil alkohol digantikan
oleh halogen atau hidrogen dapat membuat aktivitas analgesik meningkat
3.
Jika posisi jembatan eter pada atom
karbon no 4 dan atom karbon no 5 dipecah maka akan menyebakan aktivitas
analgesik menurun.
4.
Jika cincin dari piperidin dibuka, akan
membuat aktivitas analgesik juga menurun.
Ada beberapa
substituen dan hasilnya apabila beberapa gugus pada morfin digantikan:
adapun beberapa derivate dari morfin adalah
dari derivat derivat diatas, ada beberapa karakteristik tertentu dari derivate derivat morfin tersebut yaitu:
1. Pada gambar nomor 1 jika gugus R digantikan oleh CH3 maka senyawa tersebut menjadi codeine. Codein merupakan hasil metilasi gugus OH fenol morfin. codein memiliki fungsi untuk meredakan nyeri ringan. namun dalam situasi tertentu, ia dapat berfungsi sebagai obat batuk.
2. Pada gambar nomor 2 jika gugus R diganti oleh H maka senyawa tersebut bernama oripavine. Oripavine memiliki fungsi untuk membuat opiud sintetik dan semi sintetik.
3. Pada gambar nomor 2 jika gugus R diganti oleh CH3 maka senyawa tersebut bernama thebanine. Thebanin memiliki fungsi yang sama dengan oripavine yaitu untuk membuat opiud sinteteik dan semi sintetik.
4. Pada gambar nomor 3 jika gugus R diganti oleh H maka senyawa tersebut bernama Oxymorphone. Dan apabila jika gugus R diganti oleh CH3 maka senyawa tersebut bernama Oxycodone. Oxymorphone dan Oxcycodone memiliki fungsi untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.
5. Pada gambar nomor 4 jika gugus R digantikan oleh H maka senyawa tersebut bernama Hydromorphone dan apabila gugus R digantikan oleh CH3 maka senyawa tersebut Hydrocodone. Hydromorphone memiliki fungsi sebagai pereda nyeri yang sedang sampai berat sedangkan Hydrocodone memiliki fungsi sebagai pereda nyeri yang parah.
PERMASALAHAN
1. Mengapa morfin dapat bersifat analgesik? Bagaimana anda dapat menjelaskannya ditinjau berdasarkan strukturnya?
2. Mengapa kelarutan morfin terhadap air dan eter sangat kecil. Tetapi kelarutannya didalam hidroksida, logam alkalj dan alkali tanah sangat tinggi?
3. Bagaimana pengaruhnya apabila morfin disimpan dalam larutan asam kuat?
dari derivat derivat diatas, ada beberapa karakteristik tertentu dari derivate derivat morfin tersebut yaitu:
1. Pada gambar nomor 1 jika gugus R digantikan oleh CH3 maka senyawa tersebut menjadi codeine. Codein merupakan hasil metilasi gugus OH fenol morfin. codein memiliki fungsi untuk meredakan nyeri ringan. namun dalam situasi tertentu, ia dapat berfungsi sebagai obat batuk.
2. Pada gambar nomor 2 jika gugus R diganti oleh H maka senyawa tersebut bernama oripavine. Oripavine memiliki fungsi untuk membuat opiud sintetik dan semi sintetik.
3. Pada gambar nomor 2 jika gugus R diganti oleh CH3 maka senyawa tersebut bernama thebanine. Thebanin memiliki fungsi yang sama dengan oripavine yaitu untuk membuat opiud sinteteik dan semi sintetik.
4. Pada gambar nomor 3 jika gugus R diganti oleh H maka senyawa tersebut bernama Oxymorphone. Dan apabila jika gugus R diganti oleh CH3 maka senyawa tersebut bernama Oxycodone. Oxymorphone dan Oxcycodone memiliki fungsi untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.
5. Pada gambar nomor 4 jika gugus R digantikan oleh H maka senyawa tersebut bernama Hydromorphone dan apabila gugus R digantikan oleh CH3 maka senyawa tersebut Hydrocodone. Hydromorphone memiliki fungsi sebagai pereda nyeri yang sedang sampai berat sedangkan Hydrocodone memiliki fungsi sebagai pereda nyeri yang parah.
PERMASALAHAN
1. Mengapa morfin dapat bersifat analgesik? Bagaimana anda dapat menjelaskannya ditinjau berdasarkan strukturnya?
2. Mengapa kelarutan morfin terhadap air dan eter sangat kecil. Tetapi kelarutannya didalam hidroksida, logam alkalj dan alkali tanah sangat tinggi?
3. Bagaimana pengaruhnya apabila morfin disimpan dalam larutan asam kuat?
Saturday, October 19, 2019
Karakterisasi Senyawa Organik Bahan Alam
Dalam pertemuan ini
akan dibahas mengenai karakteristik dari senyawa senyawa organik bahan alam.
Sebelumnya akan dijelaskan dulu mengenai senyawa organik bahan alam. Senyawa
organik bahan alam merupakan golongan senyawa yang memilki struktur yang sangat
beraneka ragam dan memilki ciri khas yang berbeda beda sesuai dengan
organismenya. Bidang ilmu yang mempelajari mengenai komposisi-komposisi dari
kimia bahan alam yang terdapat didalam tumbuh tumbuhan dinamakan fitokimia.
Senyawa senyawa
fitokimia diperoleh dari berbagai bagian tumbuhan seperti daun, bunga, batang,
kulit batang, biji dan akar tumbuhan. Senyawa senyawa bahan alam digolongkan kedalam
metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder ini dapat dikelompokkan menjadi
beberapa golongan yaitu 1) alkaloid 2) terpenoid dan steroid 3) fenilproanoid
4) poliketida dan asam lemak 5) beberapa asam amino dan peptide khusus dan 6)
beberapa karbohidrat.
Alkaloid
Alkaloid
merupakan senyawa yang mengandung nitrogen. Beberapa diantaranya dapat
digunakan dalam dunia farmasi dan diguanakan sebagai obat. Alkaloid terbagi
menjadi 2, yaitu alkaloid sejati yaitu alkaloid yang memiliki cincin
heterosiklik dan protoalkaloid alkaloid yang tidak memiliki cincin
heterosiklik.
Morfin merupakan salah
satu jenis dari alkaloid. Morfin ini tergolong kedalam analgesik. Analgesik artinya
adalah pereda nyeri. Morfin dapat ditemukan dalam tumbuhan opium. Morfin ini
dapat memberikan efek candu pada penggunanya. Dalam tumbuhan opium kadar morfin
ini sekitar 10%.
Ternyata dalam beberapa
kasus morfin ini tidak dapat bekerja, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya seperti:
1. Toleransi
opioid: tidak merespon senyawa opioid karena terlalu sering menggunakannya.
2. Pseudo
opioid resistants pain: ketika memberikan senyawa tersebut dosisnya masih kurang.
3. Overmhorphinization:
kelebihan morfin yang menyebabkan kesakitan.
Morfin mempunyai amin tersier, memiliki
sifat basa dengan pkA=8,1.
Bagian aromatik dari morfin sebagai
ikatan Van Der Waals.
Bagian cincin amin memiliki ionik.
1.
Gugus Fenolik OH.
Jika
gugus OH dari morfin dimetilasi akan membuat aktivitas analgesik akan menurun.
2.
Gugus Alkohol.
Jika gugus
alkohol dihilangkan maka efek analgesiknya tidak akan menurun malah terkadang
akan membuat efek yang berlawan.
3.
Ikatan Rangkap C7 dan C8
Jika ikatan
rangkap pada atom C nomor 7 dan atom C nomor 8 dihidrogenasi bisa memberikan
efek yang sama bahkan lebih tinggi daripada morfin. Namun dalam dihdromorfin
menunjukkan bahwa ikatan rangkap tidak penting untuk analgesik.
4.
Cincin aromatik.
Jika cincin
aromatik tidak ada dalam susunan morfin maka tidak akan dapat menghasilkan aktivitas
analgesik.
Permasalahan:
1. Dalam blog dijelaskan bahwa morfin merupakan alkaloid yg analgesi. Analgesik artinya dapat digunakan untuk pereda nyeri. Coba anda jelaskan bagaimana mprfin bekerja didalam tubuh ketika ia meredakan nyeri?
2. pada lumut, senyawa yang ditemukan adalah fenolik dan terpenoid. yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan senyawa terpenoid yang terdapat dalam lumut?
3. seperti yang telah dijelaskan di blog, kolestrol merupakan senyawa steroid yang banyak ditemukan pada manusia. pada dasarnya, batas aman kolestrol yang terdapat dalam tubuh berkisar antara 200-22-mg/dL. Bagaimana efeknya apabila kolestrol dalam darah mengalami peningkatan jumlah?
Subscribe to:
Posts (Atom)