Sebelum
membahas mengenai mekanisme reaksi substitusi nukleofilik SN2, kita
sebaiknya memahami lebih dulu tentang nukleofil, elektrofil dan gugus lepas. Nukleofil itu berasal dari kata nukleu
dan fil. Nukleu artinya inti dan fil artinya suka. Seperti yang kita ketahui
bahwa inti itu bermuatan positif. Artinya nukleofil itu spesi yang menyukai
spesi bermuatan postif. Spesi yang menyukai spesi bermuatan positif merupakan
spesi yang bermuatan negatif yang biasa di sebut dengan anion. Elektrofil itu berasal dari kata
elektron dan fil. Seperti yang kita ketahui elektron bermuatan negatif.
Intinya, elektrofil adalah spesi yang menyukai spesi bermuatan negatif.
Biasanya yang menyukai spesi negatif berarti dia sendiri bermuatan positif.
Spesi bermuatan positif umumnya berupa kation.
Gugus lepas (leaving group), ini
merupakan suatu atom yang lepas dengan membawa sepasang elektron
Reaksi Substitusi, adalah reaksi kimia yang
terjadi karena adanya pergantian atom. Dengan kata lain, atom yang ada dalam
suatu senyawa di gantikan oleh atom lain. Misalnya:
Substitusi nukleofilik merupakan suatu reaksi
yang terjadi karena nukleofil yang mengandung banyak sekali elektron (seperti
yang dijelaskan diatas umumnya berupa anion) berikatan dengan atom yang disebut
gugus lepas. Reaksi umumnya seperti berikut:
A. Pengertian
SN2
Apa itu SN2?
SN2 merupakan substitusi
nukleofilik yang melibatkan 2 partikel (nukleofil dan R-X) yang bisa disebut
bimolekuler. Reaksi ini didalam mekanisme reaksinya, terjadi pemutusan ikatan
pada salah satu ikatannya sedangkan satu ikatan lainnya terbentuk. Hal tersebut
terjadi secara bersamaan. Kita dapat menyimpulkan bahwa reaksi tersebut terjadi
dalam satu tahap karena terjadinya secara bersama sama. Artinya, SN2
merupakan suatu reaksi substitusi nukleofil yang terjadi dalam satu tahapan
reaksi.
B. Reaktan
|
|||||||||||
C. Mekanisme
Reaksi SN2
Contoh
mekanisme reaksi SN2
Reaksi
ini disebut bimolekuler, kenapa? Karena ada dua spesies, yang satu ion
hidroksida dan yang kedua alkil halida. Dalam reaksi ini ion hidroksida
berperan sebagai nukleofil kuat dan metil klorida berperan sebagai alkil halida
primer. Reaksi SN2 ini dapat terjadi antara nukleofilik dan alkil
halida sekunder maupun primer.
Mekanisme Reaksi
Mekanisme Reaksi
Mekanisme
reaksinya dapat dijelaskan sebagai berikut: ion negatif hidroksida membawa
pasangan elektronnya ke atom C yang memiliki parsial positif dari sisi belakang.
Dalam proses ini, harus mengenai gugus lepas. Gugus lepas atau yang biasa
disebut leaving grup dalam reaksi ini yaitu Cl. Alasan mengapa harus mengenai
gugus lepas yaitu, agar gugus itu terlepas dari atom dengan membawa pasangan
elektron dari atom.
Awalnya
C menerima elektron dari O dan Cl menerima dari C, Maka akhirnya terjadilah
pemebentukan daerah transisi. Dalam daerah transisi yang telah terbentuk
tersebut, ikatan O dan C mulai terbentuk. Sedangkan, ikatan antara C dan Cl
mulai lepas. Nah pada hasil akhir dapat kita lihat dengan sangat jelas bahwa
ikatan antara O dan C terbentuk sehingga membentuk metanol. Dan terbukti juga
Cl lepas membentuk ion klorin.
permasalahan:
1. Dalam contoh, saya mencontohkan menkanisme reaksi antara ion hidroksida dengan metil klorida. bagaimana mekanisme reaksi antara ion hidroksida dengan metil bromida?
2. Bagaimana jika pada sisi belakang alkil halida terdapat halangan substituen atau substrat?
3. Apa yang menjadi karakteristik mekanisme reaksi sn2?
saya MUHAMMAD RIFKY SAIFUDDIN
ReplyDeleteNIM : A1C117080
Saya akan membantu menjawab permasalahan nomor 1
Mekanisme reaksinya antara ion hidroksida dengan metil bromida dapat dijelaskan sebagai berikut: ion negatif hidroksida membawa pasangan elektronnya ke atom C yang memiliki parsial positif dari sisi belakang, artinya nukleofil menyerang dari sisi belakang dari ikatan C-Br. Selanjutnya C menerima elektron dari O dan Br menerima dari C, Maka terjadi pemebentukan daerah transisi yaitu ikatan O dan C mulai terbentuk dan Br membentuk gugus lepas.
Saya Yuli Pertiwi
ReplyDeleteNIM : A1C117020
saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3. ada bebarapa karakteristik dari mekanisme reaksi SN2, yaitu :
1.Kecepatan mekanisme reaksi bergantung pada konsentrasi kedua pereaksi tersebut, hal ini disebabkan karena nukleofil dan substrat terlibat dalam reaksi.
2.Reaksi akan terjadi terjadi lebih cepat apabila R merupakan gugus metil atau primer, dan lambat jika R adalah gugus tersier, serta mempunyai kecepatan pertengahan jika R adalah gugus sekunder, hal itu terjadi jika substrat R-X bereaksi melalui mekanisme SN2.
3. Merupakan mekanisme proses satu tahap.
4. Hanya terjadi pada alkil halida primer dan alkil halida sekunder.
terimakasih.
Saya Emy yulia
ReplyDeleteNIM :A1C117064
Disini saya akan membantu menjawab permasalahan dari angesti dhitya pada no 2.Bagaimana jika pada sisi belakang alkil halida terdapat halangan substituen atau substrat? Penyerangan pada SN2 dapat terjadi jika rute sisi belakang penyerangan tidak terdapat halangan sterik oleh substituen atau substrat. Karenanya, mekanisme ini biasanya terjadi pada suatu pusat karbon primer yang tak terhalang. Jika terdapat halangan sterik pada substrat dekat gugus pergi, seperti pada pusat karbon tersier, substitusi yang terjadi lebih disukai mengikuti mekanisme SN1 dibandingkan SN2, (SN1 dapat pula disukai bila zat antara karbokation yang stabil dapat terbentuk).