Dalam Blog kali ini akan dibahas mengenai prinsip-prinsip dalam sintesis senyawa organik.
Adapun hal hal umum yang
perlu diperhatikan dalam sintesis senyawa organik yaitu:
1.
Molekul dibuat atau tersusun atas
kerangka karbon.
2. Fungsionalitas senyawa yang diinginkan
dapat dibuat dengan cara menambah, mengeliminasi atau mensubtitusinya.
3. Pusat stereoisomer dapat dibuat atau
dipengaruhi dengan menjalankan stereokontrol selektif pada setiap tahapnya. Sebenarnya
ini bukan
tugas-tugas independen terpisah untuk diserang dan dipecahkan pada gilirannya,
tetapi harus diintegrasikan dan dikorelasikan dalam rencana keseluruhan.
4.
Produk yang dihasilkan harus dalam
jumlah yang wajar, artinnya tidak berlebihan.
5. Jika banyak gugus fungsi hadir pada tahapintermediet,
beberapa di antaranya mungkin memerlukan perlindungan dari reaksi yang tidak
diinginkan.
KONSEP DASAR DI MEKANISME REAKSI ORGANIK
Dalam sebuah reaksi organik,
molekul organik (biasanya disebut dengan substrat) bereaksi dengan reagen
penyerang yang tepat dan mengarah pada bentuk satu atau lebih intermediet dan
produk akhir.
Substrat merupakan
reaktan yang menjadi penyumbang karbon ke ikatan baru dan reaktan lainnya
disebut reagen.
Dalam hal ini akan
dijelaskan beberapa prinsip yang dapat menjelaskan bagaimana suatu reaksi dapat
terjadi.
1. pembelahan dari ikatan kovalen
Ikatan
kovalen dapat terputus dengan adanya pembelahan heterolitik atau dengan
pembelahan homolitik.
Dalam
pembelahan heterolitik, suatu pembelahan ikatan kovalen yang mana salah satu
pecahan mengambil kedua elektron sedangkan bagian pecahan lainnya tidak
mendapatkan elektron.
Sedangkan
pembelahan homolitik, suatu pembelahan ikatan kovalen antara dua atom dimana
kedua atom tersebut saling mempertahankan satu elektron masing masing. Pembelahan
jenis ini memicu pembentukan radikal bebas.
2. nukleofil dan elektrofil
nukleofil
merupakan atom/ion/molekul yang memiliki banyak elektron atau kaya akan
elektron, sehingga ia tidak menyukai elektron dan yang ia sukai adalah nukleus
(nukleus merupakan inti yang kekurangan eletron). Karna ia kelebihan elektron
akhirnya ia menyukai nukleus yang kekurangan elektron, agar reaksinya saling
melengkapi. Sedangkan elektrofil merupakan spesi yang kekurangan elektron
sehingga ia menyukai spesi spesi yang laya akan elektron.
3. Gerakan elektron dalam reaksi
organik.
Perpindahan
elektron dalam reaksi organik dapat ditunjukkan oleh notasi panah melengkung. Itu
menunjukan bagaimana perubahan ikatan yang terjadi antara elektron selama
reaksi berjalan.
4. Efek pemindahan elektron diikatan
kovalen
Perpindahan
elektron dalam molekul organik dapat terjadi di tingkat energi dasar dan
mempengaruhi suatu atom atau substituen melakuka penyerangan yang tepat. Suatu elektron
mengalami perpindahan karena pengaruh dari suato atom yang hadir dan
menyebabkan polarisasi permanen dari ikatan.
5. Efek induksi
Ketika
ikatan kovalen yang terbentuk antara atom yang memiliki keelektronegatifan
berbeda, kerapatan elektron akan mengarah pada atom yang memiliki kelebihan
elektronegatif dari ikatan
6. Struktur resonansi
Ada
banyak molekul organik yang sifatnya tidak dapat dijelaskan oleh struktur
lewis. Sebagai contohnya adal;ah benzena. Struktur sikliknya mengandung C-C
selang seling dengan C=C dan struktur lewis tidak dapat menjelaskan ini.
7. Efek resonansi
Efek
resonansi didefenisikan sebagai suatu polaritas dalam molekul melalui interaksi
antara 2 buah ikatan dan satunya pasangan elektron yang hadir pada
atom yang berdekatan.
Prinsip-prinsip dasar sintesis senyawa aromatik
1. diskoneksi dan IGF dalam sintesis senyawa aromatik
diskoneksi dapat diartikan sebagai suatu kebalikan dari pembuatan atau sintesis senyawa organik.
ada 4 macam reaksi substitusi elektrofilik yang terjadi pada senyawa aromatik.
reaksi halogenasi
dalam reaksi ini, X adalah elektrofil
reaksi nitrasi
dalam reaksi ini NO2+ adalah elektrofilnya
reaksi sulfonasi
benzena memiliki tingkat reaksi yang sangat lambat jika direaksikan dengan H2SO4 pada suhu yg tinggi
reaksi friedel crafts
ion karbanium merupakan elektrofil dalam reaksi ini
Prinsip-prinsip dasar sintesis senyawa aromatik
1. diskoneksi dan IGF dalam sintesis senyawa aromatik
diskoneksi dapat diartikan sebagai suatu kebalikan dari pembuatan atau sintesis senyawa organik.
ada 4 macam reaksi substitusi elektrofilik yang terjadi pada senyawa aromatik.
reaksi halogenasi
dalam reaksi ini, X adalah elektrofil
reaksi nitrasi
dalam reaksi ini NO2+ adalah elektrofilnya
reaksi sulfonasi
benzena memiliki tingkat reaksi yang sangat lambat jika direaksikan dengan H2SO4 pada suhu yg tinggi
reaksi friedel crafts
ion karbanium merupakan elektrofil dalam reaksi ini
adapun tabel dari beberapa gugus fungsi yaitu:
adapun contoh sintesis yang ingin dijelaskan dalam blog ini yaitu: m -Bromonitrobenzene
Dari Benzene
Dalam contoh ini, ikatan yang membentuk adalah C – NO 2 dan C – Br, dan ikatan yang putus adalah C – H dan C –
H.Dalam hal ini, reaksi yang diperlukan yaitu: brominasi (Br 2 , FeBr 3 ) dan nitrasi (HNO 3 , H 2 SO 4 )
Karena reaksi pertama (brominasi) mengarah pada
orto-, para- , reaksi
kedua (nitrasi) akan menghasilkan para- dan produk orto yang tidak
diinginkan .
jika menginginkan produk meta , langkah
pertama adalah pemasangan pengarah meta (nitration) diikuti dengan bromination.
1. Dalam blog telah dijelaskan mengenai efek resonansi, ternyata dalam sintesis senyawa organik ada 2 jenis resonansi yg pertama efek resonansi positif dan efek resonansi negatif. Bagaimana anda dapat membedakan kedua jenis resonansi tersebut?
2. Selama reaksi organik polar, sebuah nukleofil menyerang pusat elektrofil yg merupakan atom atau bagian dari elektrofil yaitu yg memiliki kekurangan elektron. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?
3. Dalam blog dijelaskan mengenai efek induktif, efek induktif merupakan suatu keadaan dimana terjadi polarisasi dari ikatan ikatan. Bagaimana hubungan antara efek induktif ini dengan substituen?
2. sebenarnya nukleofil itu sendiri diartikan sebagai suatu spesi yang memiliki elektron yg banyak atau biasanya disebut sebagai spesi yg kaya akan elektron. Kita tahu bahwa, spesi yg memiliki elektron yg banyak akan menyukai spesi yg elektronnya sedikit. Spesi yang mempunyai sedikit elektron ini disebut elektrofil. Pada saat keduanya berinteraksi, elektrofil akan mendapatkan pasangan elektron dari nukleofil.
ReplyDeleteTerimakasih
1. efek resonansi positif, transfer elektronnya tidak dari aton atau kelompok substituen yang tepasanah pada sistem konjugasi. Elektron yg berpindah membuat posisi dg molekul yg nemiliki kerapatan elektron yg tinggi. Sedangkan efek resonansi negatif terobserasi ketika transfer elektron melalui atom atau kelompok substituen yg terkonjugasi.
ReplyDelete3. Efek induktif sangat terkait dengan kemampuan substituen untuk menarik atau mendonasikan kerapatan elektron ke karbon yang terpasang atom. Karena kemampuannya itu lah subtitusi di bagi menjadu penarik elektron atau donor elektron terhadap hidrogen.
ReplyDelete