Dalam pertemuan kali ini diharapkan kita semua mampu memahami dan menentukan secara teoritis kekuatan asam dan basa. Pada dasarnya setiap asam dan basa tidak terionisasi atau berdisosiasi pada tingkatan yang sama. artinya asam dan basa tidak semuanya memiliki kekuatan yang sama dalam menghasilkan ion H+ dan OH- ketika berada didalam larutan. kekuatan asam basa juga dapat menggambarkan kemampuan larutan asam dan basa untuk menghantarkan listrik.
asam dan basa dapat ditentukan melalui konstanta ionisasinya dan melihat dari struktur molekulnya. kekuatan asam dan basa dapat kita tentukan dengan melihat ionisasi asam atau basa didalam air. kekuatan asam dapat ditentukan dengan menghitung konstanta kesetimbangannya dalam larutan berair. dalam larutan dengan konsentrasi yang sama, asam yang lebih kuat akan mengionisasi lebih besar dan akan menghasilakn konsentrasi ion hidronium yang lebih tinggi dari pada asam yang lebih lemah. konstanta kesetimbangan untuk asam disebut konstanta ionisasi asam atau Ka. sedangkan kekuatan basa dapat ditentukan dengan melihat jumlah ion hidroksida yang terbentuk di dalam larutam berair.
Berikut adalah beberapa contoh asam dan basa yang tergolong dalam asam basa kuat
Ada beberapa contoh kekuatan asam yaitu sebgai berikut:
1. HNO3>HNO2
2. H2SO4>HSO3>HSO2>HSO
kekuatan dari asam basa menurut brosnted lowry ketika dimasukan kedalam karutan air akan daoat ditentukan konstanta ionisasi asam atau konstanta ionisasi basanya. asam kuat akan membentuk basa konjugasi lemah, dan asam lemah membentuk basa konjugasi yang kuat. jadi asam kuat terionisasi sempurna dalam larutan karena basa konjugasinya memiliki sifat lebih lemah dari air. asam lemah hanya terionisasi sebgian karena basa konjugasinya cukup kuat untuk bersaing dengan air untuk mengambil proton. basa kuat bereaksi dengan air untuk membentuk ion hidroksida. basa lemah hanya menghasilkan sejumlah kecil ion hidroksida.
Kekuatan Asam Organik
suatu asam organik, kekuatannya dapat dilihat dari kekampuannya untuk melepaskan H+, dan itu tergantung pada efek substituen. adanya efek substituen ini menyebabkan adanya induksi dan resonansi. efek induksi adalah efek yang ditimbulkan akibat dari substitusi dengan atom C ataupun atom lain yg memiliki keelektronegatifan yang lebih besar. sedangkan efek resonansi merupakan efek yang ditimbulkan akibat adanya resonansi dan akibatnya akan menyebabkan perbedaan polaritas ikatan.
contoh:
trimetilsililanilin
Berikut adalah beberapa contoh asam dan basa yang tergolong dalam asam basa kuat
Ada beberapa contoh kekuatan asam yaitu sebgai berikut:
1. HNO3>HNO2
2. H2SO4>HSO3>HSO2>HSO
kekuatan dari asam basa menurut brosnted lowry ketika dimasukan kedalam karutan air akan daoat ditentukan konstanta ionisasi asam atau konstanta ionisasi basanya. asam kuat akan membentuk basa konjugasi lemah, dan asam lemah membentuk basa konjugasi yang kuat. jadi asam kuat terionisasi sempurna dalam larutan karena basa konjugasinya memiliki sifat lebih lemah dari air. asam lemah hanya terionisasi sebgian karena basa konjugasinya cukup kuat untuk bersaing dengan air untuk mengambil proton. basa kuat bereaksi dengan air untuk membentuk ion hidroksida. basa lemah hanya menghasilkan sejumlah kecil ion hidroksida.
Kekuatan Asam Organik
suatu asam organik, kekuatannya dapat dilihat dari kekampuannya untuk melepaskan H+, dan itu tergantung pada efek substituen. adanya efek substituen ini menyebabkan adanya induksi dan resonansi. efek induksi adalah efek yang ditimbulkan akibat dari substitusi dengan atom C ataupun atom lain yg memiliki keelektronegatifan yang lebih besar. sedangkan efek resonansi merupakan efek yang ditimbulkan akibat adanya resonansi dan akibatnya akan menyebabkan perbedaan polaritas ikatan.
contoh:
trimetilsililanilin
Fenol
Fenol memiliki nama lain asam karbol berperan sebagai asam dan digunakan dalam berbagai macam keperluan seperti antiseptik. Asam Karbolat umumnya digunakan dalam operasi untuk kuku kaki yang tumbuh ke dalam. Fenol digunakan pada kuku kaki yang tumbuh ke dalam yang lebih parah yang tidak menanggapi perawatan lain. Fenol, dalam bentuk asam trikloroasetat, digunakan untuk menghentikan pertumbuhan kuku. Fenol digunakan dalam beberapa semprotan tenggorokan yang dapat membantu membuat mati rasa pada tenggorokan Anda dan meringankan gejala yang disebabkan oleh sakit tenggorokan, atau iritasi pada mulut yang disebabkan oleh sariawan.
Faktor yang mempengaruhi kekuatan asam basa:
1. tingkat kekuatan ikatan antara H-A
2. Elektronegratisan A
3. Kestabilan A- dibanding HA
4. Pelarut.
Permasalahan:
1.
Fenol memiliki nama lain asam karbol berperan sebagai asam dan digunakan dalam berbagai macam keperluan seperti antiseptik. Asam Karbolat umumnya digunakan dalam operasi untuk kuku kaki yang tumbuh ke dalam. Fenol digunakan pada kuku kaki yang tumbuh ke dalam yang lebih parah yang tidak menanggapi perawatan lain. Fenol, dalam bentuk asam trikloroasetat, digunakan untuk menghentikan pertumbuhan kuku. Fenol digunakan dalam beberapa semprotan tenggorokan yang dapat membantu membuat mati rasa pada tenggorokan Anda dan meringankan gejala yang disebabkan oleh sakit tenggorokan, atau iritasi pada mulut yang disebabkan oleh sariawan.
Faktor yang mempengaruhi kekuatan asam basa:
1. tingkat kekuatan ikatan antara H-A
2. Elektronegratisan A
3. Kestabilan A- dibanding HA
4. Pelarut.
Permasalahan:
1.
(asam nitrit) |
(asam nitrat) |
2.
dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa Al(OH)3 bersifat amfoter, artinya senyawa yang dapat bersifat asam dalam situasi tertentu dan bersifat basa dalam kondisi tertentu, lalu bagaimana tingkat keasaman AL(OH)3 ketika berperan sebagai asam? apakah ada pengaruh dari sifat amfoter tehadap kekuatan asam suatu senyawa?
3.
(orto) (meta) (para)
Mengapa senyawa nitrofenol dengan posisi orto bisa memiliki tingkat keasaman lebih tinggi dari nitrofenol pada posisi meta dan para?