Sebelumnya
kita telah mepelajari reaksi SN2 dan E2, yang mana sama sama kita ketahui bahwa
reaksi ini sama sama terjadi dalam 1 tahap. Tentu saja energi yang dibutuhkan besar.
Sama
seperti reaksi SN1 dan E1 yang terdapat peperangan atau perebutan reaksi, di
reaksi SN2 dan E1 juga terjadi seperti itu.
Dalam
reaksi ini jika nukelofil menyerang atom C lalu dia mengikat atom H selanjutnya
X (halida) lepas dan pada akhirnya terbentuk ikatan rangkap maka akan terjadi
reaksi eliminasi. Sedangkan jika nukleofil menyerang atom C dan X lepas sebagai
leaving group maka yang terjadi adalah reaksi substitusi.
Hal
penting yang perlu diketahui adalah:
1. Jika
molekul basa yang berperan sebagai nukleofil adalah basa yang berukurang kecil
maka reaksi substitusi akan lebih dominan
Contohnya:
2. Jika
halangan sterik karbon elektrofil berukuran besar (seperti contoh dibawah ini,
atom C yang terhalang oleh brom), maka yang lebih dominan terjadi adalah reaksi
eliminasi.
1, pada reaksi substitusi kita menggunakan nukleofil, sedangkan pada reaksi eliminasi yang digunakan adalah basa. yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana kita bisa membedakan basa atau nukleofil?
2.bagaimana pengarauh pelarut polar aprotic terhadap nukleofilitas?
3. bagaimana caranya agar reaksi eliminasi itu lebih dominan terjadi?
Saya ira desmila dengan nim A1C117010 akan mencoba menjawab prtanyaan no 1. Pada suatu reaksi baik itu reaksi substitusi ataupun eliminasi kita mengenal istilah "reagen". Reagen ini merupakan sesuatu yg menyerang pada suatu reaksi. Dalam hal ini karakter reagen terdiri dari reagen yang bertindak sbagai basa dan reagen yang bertindak sebagai nukleofil. Jika reagen tersebut bertindak sebagai nukleofil maka reaksi yang terjadi adalah substitusi, sedangkan jika reagen yang bertindak sebgai basa maka reaksi yang terjadi adalah eliminasi. Cara kita membedakan antara nukleofil dengan basa adalah dengan cara melihat jenis ikatan yang terbentuk dalam reaksi.
ReplyDeleteSaya Emy Yulia
ReplyDeleteNIM A1C117064
Saya akan membantu menjawab permasalahan angesti pada no 2 dimana pertanyaannya yaitu bagaimana pengaruh pelarut polar aprotic terhadap nukleofilitas? Menurut saya pelarut polar aprotik ini mnguntungkan bagi reaksi SN2.Pengaruh pelarut polar aprotic disini dapat meningkatkan nukleofilitas tersebut dengan demikian akan meningkan laju reaksi SN2.
Terimkasih!
Semoga dapat membantu.
Saya Neng early oktavia
ReplyDeleteNim A1C117044
Akan coba menjawab permasalahan no 3
Menurut saya reaksi eliminasi itu akan dominan terjadi jika kita menggunakan alkil halida tersier. Semakin banyak gugus R yang mengikat atom carbon utama maka kereaktifan nya makin besar (naik) dan akan lebih dominan menghasilkan reaksi eliminasi dibandingkan substitusi.